Banner 468 x 60px

 

Tuesday, March 6, 2018

0 comments

*Sudirman: Guru Ngaji yang Menjadi Panglima Besar*

Sudirman, rasanya tak memerlukkan surat keputusan presiden untuk diangkat menjadi pahlawan nasional. Bahkan sulit sekali membayangkan jendral yang diangkat menjadi jendral bintang 5 tersebut, sempat bercita-cita melekatkan asmanya pada nama jalan, monumen, plaza, apalagi mengangkat dirinyanya menjadi generalissimo-alias jendral paling jendral. Menarik menyeksamai kisah Sudirman, kisah unik dari guru ngaji menjadi jendral TNI yang nantinya akan memberikan nilai2 fundamental dalam tubuh TNI

*Asal-usul si Bintang Lapangan*

Senin, 24 Januari 1916. Seorang bayi lahir di dukuh Rembang, kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Lahir dipurbalingga lalu kehidupannya berlanjut di Cilacap. Sudirman memasuki masa sekolah pada 1923 di Hollandsch-Indlandche School (HIS, Setingkat sekolah dasar). Setelah lulus HIS pada 1930, ia baru masuk ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO, setara dengan sekolah menengah pertama). Bersekolah di MULO merupakan tahapan penting bagi sudirman. Di sekolah ini ia mendapatkan pendidikan nasionalisme dari para guru yang kebanyakan aktif di organisasi Boedi oetomo.

Di kelas Sudirman dikenal sebagai sosok yang tak segan membantu teman-temannya dalam hal apapun termasuk pelajaran dan dikenal luwes dalam pergaulannya. Ia sangat antusias mengikuti pelajaran bahasa inggris, ilmu tata negara sejarah dunia, sejarah kebangsaan dan agama Islam. Sangking tekunnya pada pelajaran agama sudirman diberi julukan Kaji atau Haji. Dalam hal keluwesan dalam bergaulnya membawa Sudirman giat dalam organisasi kepanduan di bawah bendera Muhammadiyah, Hizbul Wathan (HW). Di organisasi ini ia menjelma menjadi seroang pandu  yang berdisiplin dan penuh tanggung jawab yang dipupuk nantinya menjadi modal dalam amanahnya sebagai panglima kelak.

*Darah Muda Buangan Jepang*
_Nama Sudirman menggema di organisasi kepanduan, kepemudaan dan keguruan seantero banyumas. Menikahi sesama aktivis_

Lulus dari MULO, Sudirman lantas bertemu dengan R. Muhammad Kholil, tokoh Muhammdiyah Cilacap. Berkat guru pribadinya itu, dia diangkat menjadi guru Sekolah Dasar di Hollandsch Indlandsche School (HIS), Muhammadiyah Cilacap. 

Karir mengajar beliau tergolong moncer. Baru beberapa tahun menjadi guru, para pengajar di HIS Muhammadiyah sepakat menunjuk dia sebagai kepala sekolah. Jabatan tersebut diembannya hingga sekolah tersebut ditutup oleh belanda. 

Setalahnya beliau kemudian mendirikan badan pengurus makanan rakyat di daerah cilacap untuk mendistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Sejak saat itu namanya menjadi melejit di Cilacap dan jepang kepincut dengannya. Jepang kemudian mengangkatnya sebagai anggota _Syu Sangikai_ alias dewan pertimbangan keresidenan Cilacap. Beberapa kali Sudirman sendiri yang ditugasi menagih hasil panen rakyat. Tapi beliau selalu kembali menghadap tanpa hasil ke tentara jepang. Rupanya beliau diam-diam membangkang. Sudirman menghasut warga agar tak menyerahkan bahan pangannya jika keluarga sendiri lebih membutuhkan.

Jepang marah besar setalah mengetahui hal tersebut. Agar tidak mengganggu, Jepang mengirimnya ke Bogor pada tahun 1943 untuk memgikuti pendidikan calon _daidancho_ atau komandan batalion peta. Dan ini lah awal dari kiprah gemilang beliau dalam sejarah perjuanagn republik indonesia.

*Panglima Besar dari Suara Terbanyak dan memenangkan perang Ambarawa: Panglima yang piawai dalam strategi dan kenal medan*

_pemilihan berlangsung ala koboi hampir semua peserta membawa senjata. Langsung merancang perang Ambarawa_

Rapat di markas tinggi tentara keamanan rakyat di Yogyakarta, 12 November 1945, itu tiba-tiba memanas. Kolonel holland iskandar mantan perwira Pembela Tanah Air (Peta), mengintrupsi pimpinan Sidang, meminta peserta memilih pemimpin Tentara Keamanan Rakyat (TKR), yang baru dibentuk sebelumnya. Oerip yang kala itu kepala staff umum berpangkat letnan jendral, kehilangan kendali atas pertemuan. Hari itu juga Sudirman yang berpangkat lebih rendah kolonel terpilih. Menjadi panglima besar TKR. 

Soepardjo Roestam yang menjadi pengawal Sudirman mencatat, Seusai pemilihan yang berakhir malam hari Sudirman langsung mengajak para panglima divisi membahas siasat perang. Langkah yang cepat dan tidak ada acara2 ceremonial  ditunjukan oleh Sudirman mengingat masig dalam situasi pasca pemilihan. Dia langsung memerintahkan perang Amabarawa. 

Di perang Ambarawa ini Sudirman kehilangan letkol Isdiman saat dalam perjalanan menuju ambarawa. Sudirman terpukul dengan kehilangannya ini. Semanjak saat itu sudirman memimpin sendiri markas pimpinan tempur di magelang dan dia sering terjun ke _front_ untuk memeriksa situasi. 

Dalam rapat pada 11 Desember, sudirman memutuskan menjalankan siasat _supit udang_ ini merupkan strategi sergapan mendadak untuk menguasai jalan Raya Semarang Yogyakarta. TKR berhasil membentuk gerakkan menjepit seperti _Supit Udang_  yang ujung ujungnya bertemu di luar kota sebelah utara ambarawa. Pasukkan inggris keluar menuju Semarang. Inilah kemenangan besar Sudirman

*Garis Politik Sang Jendral: konsistensi pada prinsip*

Dia sudah terikat sumpah: *Haram menyerah bagi Tentara*. Karena ikrar inilah sudirman menolak bujukan sukarno untuk berdiam diri di yogyakarta. Ia memilih jalan grilya, perang rakyat yang dikumandangkan untuk menghadapi agresi militer kedua kalinya. Sikap politik yang kerap kali bersebrangan dengan Sjahrir, Amir Sjarifoedin bahkan Sukarno-Hatta. Walaupun sebenarnya ini merupakkan hasil keputusan sidang kabinet.

Seelama bergrilya sudirman konsisten menentang perundingan dengan Belanda. Sikap ini ditunjukkan dalam radiogram yang ditujukan Sukarno-Hatta. "Apakah pantas orang-orang yang ada dalam tahanan atau berada di dalam pengawasan tentara belanda berhak melakukan perundingan dan pengambilan keputusan politik buat menentukan nasib Republik?"

*Rujukan:*
Seri Buku Tempo: Tokoh Militer 2012,Sudirman: Seorang Panglima, Seorang Martir, Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia


  • Kupilih Jalan gerilya: Roman Hidup Panglima Besar Jendral Sudirman, 2015, Liman

0 comments:

Post a Comment